Barusan, seorang kawan nelpon dan bertanya ke saya:
"Kenapa situ tidak posting pamflet ucapan selamat ke kawan-kawan?"
Sontak saya sadar dan membatin, kenapa hal semacam itu menjadi penting? Lalu kutinggalkan pikiran itu dan menjawab:
"Untuk urusan beginian, sampai saat ini saya belum pernah memposting/nyetatus pamflet serupa, apalagi glorifikasi berlebih", sahutku.
Kawan saya mencoba memberikan alasan. Saya juga berusaha menjawab, "menjilat itu berbahaya, bisa membuat kita obesitas." Dan, seketika kami tertawa.
Saya masih meyakini kawan-kawan yang menduduki posisi tertentu memiliki kesadaran penuh, bahwa menjalin "pertemanan yang sehat" itu lebih penting ketimbang "mencatat postingan pamflet" dan warna lidah.
Dalam berteman, kita hanya perlu memperhatikan, mambantu dan mengingatkan jika ada yang keliru atau kurang tepat.
Doakanlah mereka, teman-teman yang sedang memikul dua kendi: di depan kendi "amanah", di belakang kendi "fitnah". Semoga kendi-kendi itu tidak bocor, sabar serta mampu memikul dengan baik.